Foto : Ormas Pusaka, Garuda dan GMPK Kaltara Tarakan, motoberita.com: --Sikap langkah yang diambil KPKNL dan Pemkot Tarakan, dalam pel...
![]() |
Foto : Ormas Pusaka, Garuda dan GMPK Kaltara |
Tarakan, motoberita.com:--Sikap langkah yang diambil KPKNL dan Pemkot Tarakan, dalam pelaksanaan lelang yang kedua mendapat kecaman. Dan dicurigai adanya oknum secara sengaja ambil keuntungan, dari situasi pandemi saat ini.
Dengan adanya kondisi dan situasi di Negara Indonesia kini, serta lapisan masyarakat diberbagai golongan yang berjibaku dalam melawan di pandemi Covid-19.
Keadaan negara seperti sekarang ini, justru pemerintah Kota Tarakan ambil sikap dan kebijakkan yang mungkin bisa memicu pergerakan massa.
Perihal tersebut, timbul karena ada desakan, yang terkesan terburu-buru dari tim kurator ke KPKNL(03/04/20), membuat satu pengumuman dalam pelaksanaan lelang kedua, sehingga muncul tangggapan keberatan pihak PT.Gusher yang diumumkan di media massa.
Ditakutkan, timbul pengerahan massa yang berdampak hingga menjadi satu keresahan di masyarakat, khususnya warga Kota Tarakan.
Sebenarnya, ini tidak luput dari peran serta juga sikap daripada KPKNL dan Pemkot yang amat disayangkan oleh banyak pihak.
Dicurigai ada pemanfaatan situasi, serta mengambil keuntungan dari adanya lelang, atau pengalihan yang diluarnya terdapat unsur korupsi.
Dan ketidakterbukaan terhadap informasi publik dari salah satu petugas KPKNL, dengan panggilan "Pak Injit" mengenai dasar dan ketentuan lelang, tak ada klarifikasi dari pihak tersebut hingga sampai, berita ini dinaikkan, sesaat setelah dikonfirmasi awak media.
Kesemuanya ini, baik pendapat dan desakan, berdasarkan informasi sumber terkait, beserta bukti fakta juga pendapat beberapa Organisasi di kemasyarakatan (Ormas)
Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK), Akbar Syarif, Korlap di Aliansi Garuda, Yudhi Hamdhany, Persatuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka), Aldiyansah.
Ketiga orang perwakilan Ormas di Kaltara tersebut diatas, berpendapat sama, mengecam tindakan dan atas sikap KPKNL yang diduga ada desakan dari salah satu oknum Pemkot pada pelaksanaan lelang kurator.
Ketiganya mengecam baik dari KPKNL juga Pemkot Tarakan untuk segera membatalkan lelang dari kurator, berdasarkan kondisi di pandemi global menyerang Indonesia saat ini.
Hal lainnya, dikhawatirkan juga tak diinginkan, akan timbul satu konflik sosial atau konflik hukum yang baru, sebagai dampak dan akibat bila KPKNL dan Pemkot Tarakan memperkosa sikapnya dengan melaksanakan lelang.
(IWN)
#motoberita
#kpknlpemkot
#kecampemkot
#kecamkpknl
#sikapkplnl
#sikappemkot
#ormastarakan