Foto: Illustrasi zonasi Surabaya , Motoberita.com :- Penerapan program sistem zonasi, secara tidak la...
Foto: Illustrasi zonasi |
Surabaya, Motoberita.com:-Penerapan program sistem zonasi, secara tidak langsung akan menghancurkan motivasi psycologis dan membunuh karakter murid berprestasi yang berNEM tinggi untuk menggapai sekolah impiannya.
Padahal, Pendidikan adalah bagian dari upaya untuk memampukan setiap insan untuk mengembangkan potensi dirinya, agar tumbuh menjadi manusia yang tangguh dan berkarakter serta berkehidupan sosial yang sehat.
Justru sebaliknya, murid yang sudah susah payah, mencari cara lewat kursus les privat, maupun kursus tambahan disekolah, agar meraih NEM tinggi, menjadi murid yang berkualitas, justru dibunuh karakter nya oleh program sistem zona yang dibuat pemerintah.
Bagaimana tidak, jarak tempuh antara tempat tinggal dengan lokasi sekolah favorit pilihannya, walau pun ia ber DANEM (daftar nilai ebtanas murni/red.) tinggi tidak akan bisa masuk, jika lebih dari dua kilometer jaraknya.
Begitu sebaliknya, walaupun DANEM kecil jika rumah nya dekat lokasi sekolah favorit, maka menjadi prioritas dan bisa otomatis masuk ke sekolah favorit tersebut.
Hal ini menjadi pro kontra bagi kalangan para wali murid, Isti salah satu warga Keputran, Surabaya mengatakan, "buat apa sekarang susah susah, mendidik anak kita kursus lewat les privat, yang menghabiskan dana hingga senilai harga satu buah sepeda motor, untuk memperoleh DANEM tinggi,"
"Sedangkan itu gak ada fungsinya, dan malah membuat anak saya yang mau masuk SMA sekarang malas belajar, dia menangis terus, karena sudah susah payah, kerja keras dalam belajar untuk menggapai sekolah pilihannya, karna aturan ini akhirnya gagal, padahal NEMnya 35." Tegasnya.
Tempat berbeda, salah satu warga tak mampu lainnya juga mengatakan, "memang anak saya dapat bantuan untuk biaya sekolah dari pemerintah, waktu saya datang ke Dispendik bertanya bagaimana cara agar anak saya masuk sekolah negeri pilihannya, karena gak bisa padahal NEMnya lebih tinggi dari lainnya di sekolah tersebut," ungkapnya.
"Pihak dari Dispendik hanya menjawab mau bagaimana lagi, ini sudah aturan," imbuhnya.
"Malah saya diberi dua sekolah pilihan untuk anak saya, sekolah di MKU Keputran, Surabaya atau Petra, Surabaya. Kalau saya gak mau, maka bantuan dari Pemerintah akan dicabut," tambahnya.
"Ya, daripada saya diberi bantuan dari pemerintah, tapi hak anak saya untuk memperoleh pendidikan dikekang, gak dapat bantuan juga gak ada masalah," jelasnya dengan nada geram.
Hal ini akan membuat generasi penerus bangsa menjadi bodoh, miskin cita cita, serta menjadi malas, karena keinginan bersaing untuk belajar sudah dipatahkan dan dibunuh karakter nya oleh senjata pamungkas yang dibuat pemerintah lewat programnya.
Beberapa efek negatif yang ditimbulkan dari survei pihak terkait :
1. Murid yang biasa kursus les privat atau belajar tambahan karena kurang tanggap disekolah jadi malas, karena bisa dipastikan masuk sekolah Negeri.
2. Murid yang tadinya bersaing belajar untuk masuk sekolah impiannya, sudah tidak ada lagi.
3. Lingkup dalam menjalin hubungan serta sosialisasi pertemanan jadi terbatas, akibat sistem zona teman SD, SMP, SMA tetap sama, hanya itu itu saja.
4. Bagi murid yang memang pas pasan dalam belajar malah meremehkan dalam belajar, karena tidak belajar atau dengan nilai minim pun tetap bisa masuk sekolah negeri.
Pemerintah harusnya lebih jeli dalam menyikapi, efek yang ditimbulkan dalam membuat sebuah program. walaupun itu untuk pemerataan atau dan dengan alasan yang lainnya. (IWN.)