Motoberita.com – Peredaran Narkoba di Surabaya makin marak bahkan merambah hingga berbagai kalangan dan pengguna, Ancaman hukuman penj...
Motoberita.com – Peredaran Narkoba di Surabaya makin marak bahkan merambah hingga berbagai kalangan dan pengguna, Ancaman hukuman penjara seakan bukan lagi menjadi momok tapi menjadi makanan sehari -hari Sego jangan (Nasi sayur,red) bagi para pengedar barang-barang haram itu.
Hasil investigasi timsus Motoberita.com beberapa pekan di wilayah Dinoyo, Surabaya sungguh mencengangkan, dalam sehari saja bisa tercatat peredaran narkoba jenis sabu per bandar bisa menghabiskan 8 hingga 10 gram dalam serhari.
Lokasi itu tepatnya berada didaerah Dinoyo, Surabaya, bak Las Vegasnya Amerika, disitu ada tempat perjudian dan penjualan narkoba yang dijual bebas namun dikemas rapi dalam bertransaksi.
Sebenarnya warga sekitar yang kontra dengan para pengedarnya sudah pada tahu namun tidak ada yang berani melaporkan.
Sedangkan untuk harga narkoba jenis sabu per/gram dibanderol dengan harga variatif mulai dari 1,1 jt hingga 1,3 juta, namun jika barang haram itu diecer atau dijual dalam bentuk pahe (paket hemat/red) untungnya hampir 70% dari harga per/gram.Sungguh menggiurkan memang keuntungan dari hasil penjualan tersebut,sehingga dalam mengedarkan mereka tidak memperdulikan faktor usia maupun gender demi meraup keuntungan pribadi.
Dari dua orang narasumber yang tidak ingin diketahui namanya juga membenarkan tentang terjadinya perihal tersebut.
Kepada Motoberita.com mereka mengaku sudah gerah tapi takut untuk melaporkannya sedangkan dari masyarakat yang kontra pun berharap agar aparat bergerak cepat,tanggap dan sigap mengenai hal ini, "kasihan generasi penerus bangsa kita" ketus NN salah satu warga.
Kegiatan transaksi jual beli narkoba itu diduga sudah beroperasi cukup lama bahkan makin menggurita,karena saat timsus memantau selama beberapa pekan lamanya, para pembeli atau konsumen barang haram itu tidak hanya berasal warga lokal.
Ironisnya, yang mengetahui kejadian ini belum berani mengambil sikap kepada oknum yang berjualan barang haram tersebut, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa dan menutup mata.